Sabtu, 19 Desember 2009

MUHASABAH AKHIR TAHUN



OLEH : SHALAHUDDIN ABDUL RAHMAN, Lc



Marilah kita sejenak menundukkan pandangan kita ke bawah, ke tanah di mana kita berasal dan kesana pula akhir hidup kita. Mari kita luangkan waktu sedikit saja untuk merenungi diri, bertafakur, muhasabah dan mengevaluasi diri kita. Sebelum Allah Yang Maha cermat perhitungan-Nya menghisab kita di yaumul akhir.

((حَاسِبُوا أنْفُسَكُمْ قَبْلَ أنْ تُحَاسَبُوا ، وَزِنُوا أنْفُسَكُمْ قَبْلَ أنْ تُوزَنُوا ، فَإِنَّهُ أهْوَنُ عَلَيكُمْ فِي الحِسَابِ غَدًا أنْ تُحَاسِبُوا أنْفُسَكُمُ اليَوْمَ وَتَزَيَّنُوا لِلْعَرْضِ الأكْبَرِ))

"Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab, timbanglah diri kalian sebelum kalian ditimbang, karena sungguh mudah hisab dihari kiamat bagi orang yang melakukan hisab di dunia. Maka berhias dirilah dengan amal sholeh untuk sebuah perhelatan akbar pada hari kiamat."

Menjemput Kematian

Wahai Saudaraku renungkanlah, hitunglah amalan yang telah kaukerjakan

Ada satu kepastian diantara ketidakpastian dalam kehidupan manusia. Dimana secara sadar atau tidak, manusia sesungguhnya menuju kepadanya. Tidak perduli apakah ia siap atau tidak, tua atau muda, cepat atau lambat. Bagi sebagian manusia, ia hanyalah proses alamiah dalam sebuah kehidupan. Menjadi akhir peristirahatan dari segala kegalauan. Bagi sebagian lain ia adalah awal dari sebuah kehidupan. Itulah kematian.

Ibarat sebuah sungai, muaranya merupakan merupakan pintu gerbang samudra. Begitu pula dengan kematian, ia adalah muara bagi pintu gerbang samudra kehidupan yang luas dan kekal. Tiada hal yang membuat Basuki (30) curiga bahwa pada awal November 2002 di Jalan Gatot Subroto, Jakarta lalu merupakan hari terakhirnya merasakan kehidupan setelah sedan yang ditumpanginya ditabrak Panther. Begitu pula dengan seorang jama'ah haji yang pada saat itu bersama penulis sedang menempuh perjalan menuju Madinah. Iapun tidak menyangka bahwa itulah perjalanannya yang terakhir setelah menyelesaikan prosesi haji dan sholat dzuhur hari itu.

Refleksi 1 Muharam 1430 H


Memisahkan Yang Beradab dan Jahiliah ?

Oleh A. Mustofa Bisri *

Penanggalan Islam bermula dari ide Amirulmukminin Umar Ibn Khatthab r.a.(
586-644 M). Ide itu muncul setelah sahabat Umar mendapat surat dari Abu Musa
'Asy'ari r.a.Gubernur di Kufah itu menyatakan bahwa dirinya telah menerima
beberapa surat yang tidak ?bertanggal.Amirulmukminin pun, seperti kebiasaannya,
mengumpulkan tokoh-tokoh sahabat -seperti sayidina Utsman Ibn 'Affan dan
sayidina Ali Ibn Abi Thalib- untuk diajak bermusyawarah mengenai idenya tentang
penanggalan Islam itu.

Minggu, 06 Desember 2009

JEJAK DAKWAH

Jalan dakwah kita masih panjang dan penuh pengorbana.Tiada kata untuk menyerah dan putusasa maka dari itu kita contoh perjuangan dakwah Rosull dan Para Sahabat.Pada waktu Nabi Muhammad SAW berada di Gua Hira untuk menyendiri dan beberapa lama kemudian Malikat datang membawa whyu-NYA.Perintah Allah terhadap Nabi Muhammad SAW yaitu untuk melakukan Dakwah secara Terang-terangan. Dan adapun beberapa tahap dalam melakukan Dakwh secara terang-terangan yaitu.
Berdakwah Secara Terang-Terangan (1)